Pada kesempatan kali ini gue akan menceritakan awal mula kenapa suka atau ngefans dengan klub sepak bola asal jakarta yaitu Persija Jakarta.

Sebenernya gue juga bingung awal mula kenapa suka dengan persija, tapi seinget gue awal mulainya itu ketika antara tahun 2006/2007 ketika itu siang-siang sekitar jam 3 sore gue nyetel tv dan ngeliat ada pertandingan sepak bola antara PSIS Semarang vs Persija Jakarta di Stadion Jatidiri Semarang di ajang Copa Dji Sam Soe atau yang sekarang bernama Piala Indonesia pertandingan berakhir dengan skor sama kuat 1-1 yang dicetak oleh Zoubaiore lewat assist dari Julio Lopez untuk PSIS dan Hamka Hamzah lewat umpan sepak pojok dari Javier Rocha, Persija mestikan diri lolos ke babak selanjutnya setelah sebelumnya menang di Leg 1 dengan skor 1-0 yang berlangsung di Stadion Lebak Bulus Jakarta dengan agregat 2-1.

Itulah awal mula saya suka persija emang sedikit aneh tapi itulah adanya, bukan karna kala itu persija yang menang makannya saya suka dengan persija tetapi ketika saya baru menyalakan tv gatau kenapa saya langsung menyuka persija ( mungkin ini yang dinamakan cinta pada padangan pertama) hehe.

Disisi lain faktor bambang pamungkas yang berada di tim persija, ketika pertama kali melihat pertandingan tersebut saya juga awal mulainya langsung fokus kepada pergerakan si nomor punggung 20 ini, pemain ini memiliki lompatan dan sundulan yang sangat tinggi dan kencang yang snagat jarang ada pemain indonesia seperti beliau dan disitu saya langsung ngefans dengan beliau dan pas saya liat dia pemain persija jakarta dan disitulah saya langsung ngefans dengan bepe (sapaan beliau) dan persija sampai saat ini.

Walaupun awal mulai saya suka persija karna ada bepe tetapi sampe saat ini saya bukan tipikal pendukung Pemain Lovers (pasti taukan maksdunya. hehe), rasa cinta (ngefans) saya kepada bambang pamungkas tak lebih besar dari rasa cinta dan kebanggan saya kepada persija, buktinya ketika tahun 2014 Bepe cabut dari persija untuk memperkuat Tim Pelita Bandung Raya (PBR) hati saya tetep mendukung persija walaupun disatu sisi saya tetap ngefans kepada beliau.

Sekian cerita tentang awal mula mengapa saya menyukai persija.

Terimakasih.

Persija Selamanya.